Maraknya Angka Kematian Ibu menjadi kabar duka bagi masyarakat Indonesia. Salah satu hal yang menunjang kasus tersebut ialah minimnya kepedulian sekitar terhadap pengalaman biologis istri yang tergolong khas. Pengalaman tersebut seolah menjadi kepentingan perempuan semata sehingga kebutuhan ibu dengan berbagai pengalaman biologisnya tak dapat terpenuhi. Mulai dari dukungan dari pasangan, pemenuhan gizi, edukasi, hingga kebutuhan finansial untuk keperluan biaya pemeriksaan kesehatan. Selain itu, suami juga penting untuk memperhatikan kesehatan fisik maupun psikologis dengan adanya hubungan yang baik antara suami istri, dan pemberian hak yang seimbang dari dan untuk keduanya.
Kepedulian Suami Dalam Kitab Manba’ as-Sa’adah
Salah satu bab dalam Kitab Manba’ as-Sa’adah membahas dengan khusus tentang pengalaman biologis istri seperti menstruasi, hamil, melahirkan, nifas, dan menyusui. Dalam kitab ini terdapat perspektif yang amat jarang dijadikan pembahasan dalam kitab kuning lainnya. Sebuah pandangan yang mengajak kepada orang sekitar agar tidak acuh tak acuh atau malah merendahkan perempuan yang mengalami aktivitas biologisnya.
َهَذِهِ النُّصُوْصُ تَعْنِيْ أَهَمِّيَةَ التَّرْخِيْصِ لِلْمَرْأَةِ الْحَامِلَةِ وَالْمُرْضِعَةِ وَإِعْطَاءِ فُرَصٍ لَهُمَا لِلرَّاحَةِ وَالصِّحَّةِ النَّفْسِيَّةِ. وَعَلَيْهِ، يَنْبَغِيْ لِلزَّوْجِ اَنْ يُسَانِدَ زَوْجَتَهُ الْحَامِلَ، بِأَنْ يَتَثَقَّفَ بِثَقَافَاتٍ طِبّبَّةٍ صِحِّيَّةٍ عَنْ شُئُوْنِ الْحَمْلِ وَالْوِلَادَةِ وَالرَّضَاعَةِ، فَيَعْرِفُ كَيْفَ يَتَعَامَلُ مَعَهَا مُعَامَلَةً صَحِيْحَةً سَلِيْمَةً وَصَائِبَةً، وَكَيْفَ يُحْسِنُ اِلَيْهَا، وَكَيْفَ يَمُدُّهَا بِمَا تَحْتَاجُهُ. وَهَذَا التَّسَانُدُ مَطْلُوْبٌ عَلَى أَسَاسِ حُسْنِ الْمُعَاشَرَةِ فِيْ الْحَيَاةِ الزَّوْجِيَّة
Beberapa teks hadist dan sumber hukum Islam telah memberikan keringanan kepada perempuan yang hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa sebab khawatir akan adanya bahaya untuk diri sendiri maupun anaknya.
Teks-teks tersebut dapat menjadi tanda akan pentingnya memahami dan melayani perempuan yang tengah hamil, menyusui dan memberikan waktu untuk beristirahat demi kesehatan fisik dan psikisnya. Dan oleh sebab itu, suami sebaiknya benar-benar membantu dan menolong istrinya yang tengah hamil dengan mengedukasi dirinya dengan bacaan kesehatan, pengobatan terkait kehamilan, persalinan, dan penyusuan.
Dengan demikian, suami dapat mengetahui hal apa saja yang dapat ia lakukan kepada istrinya dengan perlakuan yang benar, sehat, dan selamat. Hal ini juga dapat mengantarkan suami agar mengetahui cara berperilaku baik kepada istri juga memberikan pemenuhan kebutuhannya. Hal ini telah menjadi asas mu’asyaroh bil ma’ruf dalam kehidupan berumah tangga.