Perjalanan Program Pengelolaan Sampah di Pondok Kebon Jambu

Dalam Halaqoh Sedekah Sampah tadi, terdapat sesi dimana Pondok Kebon Jambu menceritakan proses dan progres dari program pemilahan dan pengelolaan sampah yang telah dilaksanakan selama kurang lebih setengah tahun ke belakang ini.

Adalah Ahmad Rifa’i, salah satu pengurus divisi kebersihan Pondok Kebon Jambu yang menceritakan pengalaman, perjalanan dan hasil belajar mereka selama mempelajari program Pesantren EMAS (Ekosistem Madani Atasi Sampah) di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul dari bulan Juli sampai Agustus 2023, serta bagaimana mereka menerapkan dan mengawal terlaksananya program ini di Pondok Kebon Jambu.

Rifa’i bercerita bahwa sebelum berangkat ke Panggungharjo, bersama teman-teman satu divisinya, ia melakukan observasi dengan mengukur berapa banyak sampah yang dihasilkan oleh Pondok Kebon Jambu setiap harinya. Ternyata setiap hari Pondok Kebon Jambu dapat menghasilkan 500 kg sampai 600 kg sampah. Selama ini Pondok Kebon Jambu hanya melakukan aktifitas memindahkan sampah.

Di Panggungharjo, Rifa’i dan kawan-kawan bersama dengan delegasi dari pesantren yang lain mempelajari bagaimana cara memilah dan mengelola sampah dengan baik, saling bercerita dan berdiskusi mengenai keadaan di pesantren masing-masing hingga membuat rencana program pengelolaan sampah yang akan dilakukan di pesantren masing-masing. Mereka juga berdialog dengan masyarakat setempat, bertanya mengenai pengalaman dan kesulitan masyarakat dalam hal memilah sampah.

Sepulang dari Panggugharjo, Rifa’i dan kawan-kawan mensosialisasikan perihal apa yang telah mereka pelajari dan dapatkan kepada dewan pengasuh sambil mendialogkan rencana program pemilahan dan pengelolaan sampah yang telah mereka susun, lalu disesuaikan kembali dengan keadaan di pesantren.

Setelah berdialog dengan dewan pengasuh, Rifa’i dan kawan-kawan mensosialisasikan program pemilihan dan pengelolaan sampah tersebut kepada para santri. Mereka diajari bagaimana memilah sampah mulai dari komplek dengan memisahkan antara sampah organik, anorganik, rosok dan residu. Tidak hanya kepada santri, sosialisasi juga disampaikan kepada pedagang warung yang berada dalam lingkungan Pondok Kebon Jambu. Wadah makanan dan minuman yang semula mengguakan plastik diganti dengan kertas dan tumbler yang dibawa oleh masing-masing santri. Secara berangsur-angsur, plastik di warung-warung pesantren pun ditiadakan. Untuk pengendalian dan evaluasi program, Rifa’i dan kawan-kawan rutin mengadakan rapat dua minggu sekali bersama dewan pengasuh.

Program pemilihan dan pengelolaan sampah ini lalu dideklarasikan saat upacara kemerdekaan RI 17 Agustus 2023 lalu. Deklarasi ‘Kebon Jambu Merdeka dari Sampah’ saat itu dipimpin oleh K. Hasan Rohmat sebagai pembina upacara.

Selain itu, Rifa’i dan kawan-kawan juga mengadakan shock therapy untuk para santri agar mereka turut merasa resah dan sadar akan dampak dari sampah yang dihasilkan dengan meniadakan tempat sampah agar para santri menyimpan sampah masing-masing dan dapat mengukur seberapa banyak sampah yang mereka hasilkan selama satu hari. Sampah-sampah itu lalu dipilah dan dikumpulkan di tempat sampah sebelum mereka tidur.

Pemilahan sampah dilakukan di setiap komplek. Sampah yang sudah terpilah kemudian diangkut oleh santri yang bertugas piket siang ke Laboratorium Lestari Jambu, lalu dipisah berdasarkan jenis sampahnya. Sampah organik kemudian diolah menjadi pupuk, pakan magot, dan lain-lain. Sedangkan sampah plastik bening diolah menjadi batako. Adapun sampah pastik yang lain dijual kepada pengepul. Selebihnya, sampah yang tidak bisa dimanfaatkan diangkut oleh dinas lingkungan hidup (DLH) secara berkala.

Setelah program pemilahan dan pengelolaan sampah ini dilaksanakan, bobot sampah di Pondok Kebon Jambu berkurang hingga per harinya hanya 350 kg sampai 400 kg.

Dalam presentasinya, Rifa’i menuturkan bahwa dukungan dari para pengasuh pesantren sangat membantu dalam pelaksanaan program ini.

{{ reviewsTotal }}{{ options.labels.singularReviewCountLabel }}
{{ reviewsTotal }}{{ options.labels.pluralReviewCountLabel }}
{{ options.labels.newReviewButton }}
{{ userData.canReview.message }}

Bagikan :

Artikel Lainnya

HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL S...
MUSHOHIH PERUMUS MODERATOR K. Ghufroni MasyuhadaK. Maksus Iska...
Pentingnya Suami Memperhatikan K...
Maraknya Angka Kematian Ibu menjadi kabar duka bagi masyarakat...
Muludan Bisa Menjadi Obat dari B...
Beberapa hari kemarin kita memasuki bulan yang sangat mulia, d...
Yang Pertamakali Tahu Tanda-tand...
Saya mendengarkan keterangan ini dari salah satu pengajian Gus...
Bullying itu Menyakitkan, Jangan...
Melihat banyaknya berita tentang bullying akhir-akhir ini, ras...
Peran Mahasiswa KKN Plus 2024 In...
Dalam upaya untuk mempererat ukhwah Islamiyah, Mahasiwa/i Kuli...

Hubungi kami di : +62859-1068-58669

Kirim email ke kamikebonjambu34@gmail.com

Download APP Kebon Jambu Coming Soon