Sudahkah Kita Merdeka ?

SUDAHKAH KITA MERDEKA

Oleh: Dika Faiz Himawan

Pengajar di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Potongan kalimat dari pembukaan UUD 1945 setidaknya menggambarkan kondisi bangsa yang ideal, yang jauh dari penjajahan bangsa lain. Karena pada dasarnya penjajahan suatu bangsa sangat menyengsarakan semua lapisan masyarakat yang tinggal di dalamnya. Jauh sebelum itu, Rasulullah Saw Sang Panutan kita menolak keras adanya perbudakan karena tidak sesuai dengan asas kemanusiaan dan asas keadilan.

Tentu setiap orang ingin merdeka, jauh dari tuntutan dan eksploitasi dalam bentuk apapun dari orang lain. Karena hak mereka memang bebas dari segala sesuatu yang merugikan. Maka dari itu, penghapusan penjajahan dari muka bumi sangatlah dibenarkan dan sudah digelorakan sejak zaman Rasul.

Melihat kondisi saat ini, kita semua sepakat bahwa Indonesia sudah merdeka. Tepat di usianya yang sebentar lagi menginjak 78 tahun, kita diakui oleh bangsa lain sebagai bangsa yg berdaulat dan lepas dari kolonialisme. Namun perlu kita kaji ulang secara mendalam, apakah memang betul kita sudah merdeka secara utuh?

Jika kita amati, ternyata penjajahan masih lekat dengan jiwa kita. Tentu bukan berbentuk senjata hingga perang yang menyebabkan tumpah darah, namun dalam bentuk yang tak kasat mata dan jarang disadari. Setidaknya ada 3 hal yang saya catat, pertama penjajahan digital, kedua penjajahan intelektual  dan ketiga penjajahan identitas.

Pertama penjajahan digital. Tentu ini akan menjadi kontroversi jika digitalisasi dikatakan sebagai penjajahan. Karena digitalisasi adalah bagian dari efek globalisasi dan merupakan kemajuan suatu bangsa. Namun di balik sisi positifnya, ada banyak dampak negatif dari proses digitalisasi yang membahayakan generasi bangsa, salah satunya adalah Android. Kecanduan pada Android mengakibatkan malas bergerak hingga muncul istilah “kaum rebahan”, malas berpikir, bahkan malas untuk bersosial. Dependensi yang akut inilah salah satu bukti nyata penjajahan digital.

Kedua adalah penjajahan intelektual, ini adalah efek domino dari penjajahan digital. Anak zaman sekarang selalu ingin sesuatu yang instan, enggan bekerja keras bercucuran keringat tapi ingin hasil yang maksimal nan melimpah. Naasnya, kondisi tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan literasi yang baik. Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Akibat dari hal ini, banyak yang mudah termakan berita hoax di media sosial. Dari sini, bisa dirasakan bersama bahwa intelektual kita belum sepenuhnya merdeka.

Terakhir adalah penjajahan identitas. Kondisi yang lebih membahayakan dari penjajahan digital maupun intelektual. Kaum milenial tidak mau dikatakan ketinggalan zaman, selalu ingin mengikuti fashion terbaru, tren kekinian yang umumnya adalah tren dari luar tanah air. Banyak dari kita tanpa sadar lebih senang ketika menggunakan produk luar dari pada produk dalam negeri, dari ujung kaki sampai ujung kepala harus bermerk terkenal asal luar negeri. Kebanggaan tersebut sudah menggambarkan hilangnya kecintaan pada Bumi Pertiwi yang melimpah kekayaannya. Bahkan yang lebih meresahkan adalah bangsa kita yang didominasi muslim mulai terkena dampak Arabisasi, mengharamkan tradisi-tradisi bangsa yang tidak ada di Arab, karena dianggap menyesatkan. Ini adalah bukti nyata penjajahan identitas.

Dari sini bisa kita renungkan lagi, apakah betul kita sudah merdeka?

#Salam_Pemuda_Hebat

{{ reviewsTotal }} Review
{{ reviewsTotal }} Reviews
{{ options.labels.newReviewButton }}
{{ userData.canReview.message }}

Bagikan :

Artikel Lainnya

Muludan Bisa Menjadi Obat dari B...
Beberapa hari kemarin kita memasuki bulan yang sangat mulia, d...
Yang Pertamakali Tahu Tanda-tand...
Saya mendengarkan keterangan ini dari salah satu pengajian Gus...
Bullying itu Menyakitkan, Jangan...
Melihat banyaknya berita tentang bullying akhir-akhir ini, ras...
Peran Mahasiswa KKN Plus 2024 In...
Dalam upaya untuk mempererat ukhwah Islamiyah, Mahasiwa/i Kuli...
الحرمة خير من الطاعة
Di manapun dan dengan siapapun kita hidup pasti ada yang naman...
Perempuan dalam Sistem Pendidika...
Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang agamis dan juga...

Hubungi kami di : +62851-5934-8922

Kirim email ke kamikebonjambu34@gmail.com

Download APP Kebon Jambu Coming Soon