Atomic Habits: Buku yang Mengajarkan Arti Istikamah

Tahu gak sih kalau ternyata diri kita terbentuk dari hasil akumulasi kebiasaan kita sehari-hari? Pernahkah kita menyadari bahwa ternyata identitas kita dipengaruhi oleh kebiasaan keseharian kita ? Sebagai contoh, seseorang bisa dikatakan penulis ketika sudah menulis berkali-kali, atlet lari dikatakan demikian karena sudah berlari berkali-kali, seorang penyanyi dikatakan demikian karena sudah pernah bernyanyi berkali-kali, dan contoh lainnya yang bisa kita temukan di sekitar kita.

Banyak orang yang menyangka bahwa perubahan besar itu harus dengan melakukan hal yang besar pula, padahal dalam kenyataannya tidak demikian. Perubahan besar justru bermula dari kebiasaan kecil yang konsisten atau dalam bahasa pesantrennnya disebut istikamah.

            Atomic Habits adalah buku karya penulis besar bernama James Clear. Buku ini berisi tentang tips-tips merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik dengan dimulai dari bagian yang paling kecil. Terdapat 4 kaidah utama yang diajarkan oleh buku ini yaitu: menjadikannya terlihat,  menjadikannya menarik, menjadikannya mudah, dan menjadikannya memuaskan.

baca juga :

Pengelolaan Sampah Sebagai Implementasi dari Fiqh Al-Bi’ah

Empat Kelahiran Manusia

Dalam buku ini juga dijelaskan tentang keistimewaan 1% pekerjaan yang dilakukan secara konsisten atau istikamah. James Clear menjelaskan bahwa 1% pekerjaan yang kita kerjakan dengan konsisten selama satu tahun akan menghasilkan 37 kali lipat lebih baik sesudah satu tahun. Lalu bagaimana jika kita melakukannya lebih dari 1% ? Pastinya akan tambah berkali lipat.           Dalam konteks konsistensi, pesantren mengajarkan tentang pentingnya istikamah, ada maqolah ulama yang mengatakan bahwa “Istikamah itu lebih baik daripada seribu karomah dan tetapnya sebuah karomah adalah dengan merawat istikamah”, dari maqolah ini kita dapat mengetahui seberapa istimewanya keistikamahan, yang bahkan karomah pun kalah dengan istikamah.

            James menganalogikan sebuah perubahan yang terjadi akibat 1% pekerjaan yang kita lakukan secara konsisten dengan balok es yang mencair. Dia mengandaikan jika kita meletakan sebuah balok es di atas meja. Ruangan itu dingin dan kita bisa melihat uap napas kita. Tempratur ruangan pada saat itu minus 3,5 derajat Celcius. Kemudian suhu ruangan mulai dinaikkan perlahan.

Minus 3 derajat.

Minus 2,5 derajat.

Minus 2 derajat.

Balok es masih ada didepan anda dan belum ada perubahan.

Minus 1,5 derajat.

Minus 1,1 derajat.

Minus 0,5 derajat.

Masih belum terjadi apa-apa.

Kemudian tadaaa, nol derajat. Es pun meleleh. Kenaikkan tempratur setengah derajat tadi memang tidak berbeda dengan kenaikkan sebelumnya, akan tetapi dengan setengah derajat terakhir ini dapat menimbulkan perubahan besar.

Begitu pula dengan sebuah kebiasaan yang sering kali muncul tanpa keistimewaan sampai kita melewati titik tertentu. Pada tahap ini sering kali kita merasa gagal dengan tidak adanya kemunculan keistimewaan satu pun. Sering kali kita merasa stuck dan enggan untuk meneruskannya. Padahal menurut James Clear ciri sebuah proses yang menghimpun banyak hal adalah dengan tertundanya hasil maksimal.

Beberapa tips ala James Clear yang bisa dipraktikkan

  1. Membangun Kebiasaan dengan Berbasis Identitas

Pertama yang harus kita lakukan adalah dengan membangun kebiasaan dengan basis identitas. Caranya adalah dengan pendekatan, kita mulai dengan kita ingin menjadi sosok seperti apa. Bukan ingin apa. Alih-alih ingin menyelesaikan sebuah buku novel alangkah baiknya kita menjadi pembaca buku. Karena jika kita mematok sasaran kebiasaan dengan menyelesaikan sebuah buku, maka setelah selesai kemungkinan kita tidak melanjutkan untuk membaca lagi.

  • Menumpuk Kebiasaan

Menumpuk kebiasaan adalah bentuk khusus niat implementasi. Resepnya adalah

            “Setelah [KEBIASAAN SEKARANG] aku akan [KEBIASAAN BARU].”

            Contoh :

  1. Nderes nadzoman. Setelah aku duduk di masjid, aku akan menderes nadzoman.
  2. Sholat Duha. Setelah sarapan, aku akan langsung pergi melaksanakan sholat duha.
  3. Belajar. Setelah malam sebelum aku tidur, aku akan membawa buku/kitab pelajaran untuk dipelajari.
  4. Merancang Lingkungan

Menciptakan lingkungan yang dapat membantumu memberikan petunjuk untuk melakukan kebiasaan baik agar lebih nyata. Caranya :

  1. Jika kamu ingin menderes kitab sebelum tidur, maka taruhlah kitab tersebut dekat tempat tidurmu.
  2. Jika ingin melatih keterampilan menulismu, maka selalu bawalah buku tulismu.

Kesimpulan

            Setiap kegagalan yang kamu peroleh saat ingin melakukan perubahan besar bisa jadi dikarenakan sistem yang kamu bangun masih keliru. Kamu masih berfokus pada target atau sasaran bukan pada proses. Maka dari itu, buku ini sangat direkomendasikan bagi kamu yang ingin melakukan perubahan dengan cara yang baik dan benar.

Wallahu A’lam Bisshowab

{{ reviewsTotal }}{{ options.labels.singularReviewCountLabel }}
{{ reviewsTotal }}{{ options.labels.pluralReviewCountLabel }}
{{ options.labels.newReviewButton }}
{{ userData.canReview.message }}

Bagikan :

Artikel Lainnya

HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL S...
MUSHOHIH PERUMUS MODERATOR K. Ghufroni MasyuhadaK. Maksus Iska...
Pentingnya Suami Memperhatikan K...
Maraknya Angka Kematian Ibu menjadi kabar duka bagi masyarakat...
Muludan Bisa Menjadi Obat dari B...
Beberapa hari kemarin kita memasuki bulan yang sangat mulia, d...
Yang Pertamakali Tahu Tanda-tand...
Saya mendengarkan keterangan ini dari salah satu pengajian Gus...
Bullying itu Menyakitkan, Jangan...
Melihat banyaknya berita tentang bullying akhir-akhir ini, ras...
Peran Mahasiswa KKN Plus 2024 In...
Dalam upaya untuk mempererat ukhwah Islamiyah, Mahasiwa/i Kuli...

Hubungi kami di : +62859-1068-58669

Kirim email ke kamikebonjambu34@gmail.com

Download APP Kebon Jambu Coming Soon