Bagi mereka yang meyakini dahsyatnya kekuatan jalur langit yakni doa bisa jadi jurus yang sangat ampuh untuk mengabulkan apa yang diharapkan, misalnya berdoa untuk kebutuhan akan cinta dan keinginan untuk memiliki seorang pasangan hidup yang tepat, atau yang sering kita sebut sebagai jodoh. Jodoh itu adalah pertemuan takdir yang membawa kedekatan dua insan dan hati yang saling melengkapi dalam ikatan cinta. Dalam perjalanan mencari cinta, tak jarang kita merasa bingung atau tidak tahu bagaimana cara untuk menaklukkan hati orang yang kita dambakan menjadi jodoh kita.
Bismillah, nawaitu background biru with you.
Tak hanya untuk menaklukkan hati sang pujaan, kekuatan berdoa di jalur langit pun bisa menggapai banyak kebaikan yang kita inginkan seperti diberikan penghasilan yang cukup, ilmu yang bermanfaat, dan masih banyak lagi kebaikan-kebaikan yang bisa digapai melalui jalur langit.
Ada berbagai cara yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan suatu tujuan, salah satunya melalui jalur langit, yaitu dengan berdoa kepada Allah agar apa yang menjadi hajat kita terkabulkan. Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang seringkali membuat kita terlena dengan segala kesibukan dunia, seringkali kita lupa akan pentingnya berserah diri pada Allah SWT. Dalam agama Islam, salah satu cara yang diajarkan untuk mencapai kesuksesan hidup dunia dan akhirat adalah dengan merutinkan sholat Tahajud di malam hari.
Sholat Tahajud merupakan ibadah sholat sunnah yang dilakukan di sepertiga malam terakhir, setelah bangun tidur dari tidur malam. Ibadah ini juga memiliki kedudukan yang sangat mulia di sisi Allah SWT, Allah juga berfirman dalam QS. Al-Isra` ayat 79
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
“Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Sholat Tahajud bukan hanya sekadar rutinitas ibadah, tetapi juga merupakan wujud kecintaan dan kesungguhan seseorang dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melakukan sholat Tahajud, seseorang menunjukkan bahwa ia rela mengorbankan waktu istirahatnya demi mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Selain menjadi waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan sholat Tahajud, sepertiga malam juga merupakan waktu yang sangat mustajab untuk berdoa.
Doa-doa yang dipanjatkan pada waktu itu memiliki kekuatan yang sangat besar untuk diijabah oleh Allah, karena dilakukan dengan keadaan hati yang khusyuk dan penuh harap kepadaNya.
Berdoa di sepertiga malam juga merupakan wujud dari rasa rendah diri dan pengakuan bahwa manusia sangat membutuhkan pertolongan dan rahmat Allah dalam setiap aspek kehidupannya. Dengan demikian, seseorang tidak hanya berdoa untuk memohon kebutuhan duniawi, tetapi juga memohon petunjuk, ampunan, dan perlindungan dari Allah dalam menjalani kehidupan.
Waktu tersebut menjadi peluang yang istimewa untuk mendekatkan diri kepadaNya, memohon ampunan atas dosa-dosa, memohon petunjuk dalam menjalani hidup, dan memperoleh keberkahanNya. Penting untuk diingat bahwa kesuksesan hidup dunia dan akhirat tidak hanya ditentukan oleh kesuksesan materi atau karier semata. Lebih dari itu, kesuksesan sejati juga sebuah ketenangan jiwa dan kebahagiaan yang dirasakan dalam hubungan yang erat dengan Allah SWT.
Akan tetapi dalam hal berdoa, kita semua pasti pernah merasa, “kenapa ya doa saya kok tidak pernah terkabul?”
Pikiran seperti itu wajar saja, tetapi tetap dalam berdoa jangan pernah goyah dan harus selalu percaya bahwa Allah SWT akan selalu mendengar serta mengabulkan doa-doa yang hambaNya panjatkan pada suatu saat nanti. Pada hakikatnya, doa-doa dengan niat yang baik tentu akan dijabah oleh Allah SWT meskipun tidak tahu kapan pastinya. Allah SWT berfirman dalam QS. Ghafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”
Tidak sedikit dari kita kerap berburuk sangka kepada Allah. Kita sering mengira bahwa Allah mengabaikan hambaNya hanya karena bencana dan derita yang kita alami. Padahal ujian dan cobaan yang kemudian “memaksa” kita untuk bermunajat kepadaNya adalah cara Allah memilih hambaNya. Hal ini disinggung dengan jelas oleh Syekh Ibnu Athaillah dalam kalam hikmahnya :
متى أطلق لسانك بالطلب فأعلم أنه يريد أن يعطيك
Artinya: “Ketika Allah SWT menggerakkan lidahmu melalui sebuah doa, ketahuilah bahwa Dia ingin memberikan karuniaNya kepadamu.”
Dari sini dapat dipahami bahwa orang-orang yang berdoa dan bermunajat merupakan hamba-hamba pilihan Allah. Ketika Allah menjatuhkan pilihanNya kepada kita atas sebuah cobaan, pada hakikatnya Dia mengasihi kita yang kemudian memperkenankan kita untuk bermunajat kepadaNya.
Di samping itu, orang yang berdoa terbagi atas dua kondisi. Ada mereka yang sedang dalam kondisi lapang sehingga mereka berdoa dengan terencana. Tetapi ada orang yang bermunajat kepada Allah dalam kondisi darurat, terjepit, kepepet, sehingga mereka tidak berdoa secara terencana. Mereka yang kepepet dan dalam kondisi darurat doanya kerap diijabah oleh Allah sesuai bentuk hajat yang mereka perlukan, yaitu mereka yang kelaparan, yang membutuhkan jaminan perlindungan dan keamanan, mereka yang membutuhkan hak hidup, mereka yang dalam kondisi sulit dan sempit lainnya.
Dari situ dapat disimpulkan bahwa doa atau munajat bisa dianggap sebagai bentuk ‘ubudiyah (penghambaan kepada Allah dan menganggap bahwa doa memang bagian dari ibadah). Tetapi mereka yang berdoa dan bermunajat kepada Allah karena spontanitas, karena kepepet dan tidak menemukan jalan lain, maka ia tidak menganggap doa sebagai salah satu bentuk ibadah. Na’udzubillahi min dzalik.
Pada hakikatnya, doa adalah sebuah harapan. Segala yang tidak mungkin akan menjadi mungkin atas kehendakNya. Mari saling berupaya memanjatkan banyaknya harapan melalui kekuatan doa, karena di jalur langit memang tak sangat di tampakkan oleh mata, Fa Insya Allah pasti akan tertata.
Wallahu a’lam