Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling mulia dari yang lainnya. Kemuliaan Bulan Ramadhan tentu dikarenakan beberapa sebab yang mendukung. Salah satu dari sebab yang menjadikan Bulan Ramadhan menjadi bulan paling mulia adalah diturunkannya wahyu pertama bagi Nabi Muhammad Saw yaitu Al-Qur’an merupakan mu’jizat agung yang diterima oleh beliau, dan dijanjikan akan terus langgeng hingga hari akhir.
Selain itu, sebab kemuliaan Bulan Ramadhan yakni adanya Lailatul Qodar, malam yang diutarakan di dalam Al-Qur’an sebagai malam yang lebih baik dari pada seribu bulan, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT di dalam Surat Al-Qodr Ayat 3.
Malam Lailatul Qodar juga merupakan privilege bagi umat Nabi Muhammad Saw. Pasalnya, umat Nabi Muhammad Saw. mayoritas usianya kurang lebih 100 tahun saja, berbeda dengan umat dan nabi terdahulu yang dianugerahi oleh Allah SWT usia ratusan tahun bahkan mendekati angka 1000 tahun. Nabiyullah Nuh As misalnya, usia beliau ditulis dalam sejarah mencapai 1057 tahun dan berdakwah selama 950 tahun, hal ini difirmankan di dalam Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabut ayat 14:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُمْ ظَٰلِمُونَ
Artinya jika umat Rasulullah Saw beribadah di malam Lailatul Qodar, maka ia akan diganjar pahala yang setara dengan beribadah selama seribu bulan. Oleh karena itu, sekalipun usianya di bawah 100 tahun, namun berpotensi mendapat pahala layaknya umat terdahulu yang dianugerahi usia hingga ratusan tahun. Hal ini dapat dimengerti apabila seorang umat Rasulullah Saw selalu beribadah pada malam yang bertepatan dengan Lailatul Qodar. Karena malam Lailatul Qodar yang dijanjikan setara dengan seribu bulan atau 83 tahun, artinya, jika dalam beberapa tahun atau bahkan setiap tahun pada Bulan Ramadhan seseorang beribadah di malam Lailatul Qodar, maka pahala ibadahnya akan berlipat ganda sesuai dengan banyaknya malal Lailatul Qodar yang ia temui. Artinya seseorang akan menjadapatkan pahala yang setara dengan ibadah yang dilakukan ratusan atau bahkan ribuan tahun.
Hanya saja, kapan terjadinya malam Lailatur Qodar hingga saat ini menjadi rahasia. Namun, beberapa ulama memprediksi kapan datangnya Lailatul Qodar melalui metodenya masing-masing.
Di bawah ini beberapa pendapat sejumlah Ulama terkait Lailatul Qodar yang ditentukan berdasarkan dengan permulaan Bulan Ramadhan:
- Prediksi Lailatul Qodar versi Abu Hasan As-Syadzili di dalam kitab Hasyiah As-Showi ‘ala Tafsir Jalalain juz 4 halaman 453 sebagai berikut:
فعن ابي الحسن الشاذلي : إن كان أوله الأحد فليلة تسع وعشرين, او الإثنين فإحدى وعشرين, او الثلاثاء فسبع وعشرين, او الأربعاء فتسع عشرة, او الخميس فخمس وعشرون, او الجمعة فسبع عشرة, او السبت فثلاث وعشرين.
والمشهور في ألسنة علماء الحديث أن الغالب كونها في العشر الأواخر, وأنها في الأوتار. قال سيدي أحمد زروق وغيره : لا تفارق ليلة جمعة من اوتار آخر الشهر.
- Jika awal Ramadhan hari Ahad, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 29 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Senin, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 21 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Selasa, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 27 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Rabu, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 19 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Kamis, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 25 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Jumat, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 17 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Sabtu, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 23 Ramadhan
Pendapat populer dari kebanyakan Ulama Hadist menyatakan bahwa jatuhnya malam Lailatul Qodar adalah pada bilangan ganjil di antara 10 hari terakhir Bulan Ramadhan. Sedangkan Sayyid Ahmad Zaruq dan ulama yang lain memperkirakan bahwa malam Lailatul Qodar jatuh pada malam Jum’at tanggal ganjil di antara 10 hari terakhir Bulan Ramadhan.
- Prediksi Lailatul Qodr versi Syaikh Ibrahim Al-Bajuri di dalam kitabnya Hasyiah Al-Bajuri ‘Ala Ibni Qosim Al-Ghozi juz 1 halaman 304 sebagai berikut:
وانا جميعا ان نصم يوم جمعة # ففي تاسع العشرين خذ ليلة القدر
وإن كان يوم السبت أول صومنا. # فحادى وعشرين اعتمده بلا عذر
وإن هل يوم الصوم في أحد ففي # سابع العشرين مارمت فاستقر
وان هل بالإثنين فاعلم بأنه # يوافيك نيل الوصل في تاسع العشرى
ويوم الثلاثا ان بدا الشهر فاعتمد # على خامس العشرين تحظى بها فادر
وفي الأربعا ان هل يامن يرومها # فدونك فاطلب وصلها سابع العشرى
ويوم الخميس ان بدا الشهر فاجتهد # توافيك بعد العشر في ليلة الوتر
- Jika awal Ramadhan hari Jum’at, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 29 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Sabtu, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 21 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Ahad, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 27 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Senin, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 29 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Selasa, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 25 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Rabu, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 27 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Kamis, maka bersungguh-sungguhlah untuk melakukan ibadah pada tanggal ganjil setelah malam ke-20
- Prediksi Lailatul Qodr Versi Imam Al-Ghozali dan ulama lain di dalam Kitab I’anah Tholibin juz 2 halaman 257 sebagai berikut:
قال الغزالي وغيره انها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر. فإن كان اوله يوم الأحد او يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين, او يوم الإثنين فهي ليلة احدى وعشرين, او يوم الثلاثاء او الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين, او الخميس فهي ليلة خمس وعشرين, او يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين.
- Jika awal Ramadhan hari Ahad, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 29 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Senin, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 21 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Selasa, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 27 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Rabu, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 29 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Kamis, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 25 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Jum’at, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 27 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Sabtu, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 23 Ramadhan
قال الشهاب القليوبي في حاشيته على المحلى شرح المنهاج وقد نظمتها بقولي
يا سائلي عن ليلة القدر التي # في شهر رمضان الأخير حلت
فإنها في مفردات العشر # تعرف من يوم ابتداء الشهر
فبالأحد والأربعاء التاسعه. # وجمعة مع الثلاثا السابعه
فإن بدا الخميس فالخامسة # وان بدا بالسبت فالثالثة
وان بدا الاثنين فهي الحادى # هذا عن الصوفية الزهاد.
- Jika awal Ramadhan hari Ahad, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 29 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Senin, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 21 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Selasa, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 27 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Rabu, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 29 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Kamis, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 25 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Jum’at, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 27 Ramadhan
- Jika awal Ramadhan hari Sabtu, maka Lailatul Qodar jatuh pada malam 23 Ramadhan
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa malam Lailatul Qodar memang akan jatuh pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Bulan Ramadhan. Karenanya, ada baiknya sebagai umat muslim tidak hanya fokus pada malam Lailatul Qodar secara tepatnya saja, melainkan tetap harus beramal dan beribadah pada malam ganjil di 10 hari terakhir tersebut karena tidak ada yang tahu persis kapan tepatnya malam Lailatul Qodar. Jika dalam 10 malam itu seseorang melakukan ibadah, maka dapat dipastikan bahwa ia telah bertemu dengan malam Lailatul Qodar.