Bismillah
Sebuah negeri yang kaya raya
Untaian pulau-pulau yang rahim ombaknya memeram dahaga rindu dan mutiara
Sungai jernih yang memperlihatkan cantiknya berbagai macam jenis ikan
Tanah yang subur nan menjanjikan
Dengan senang
Kau tanam semua macam tumbuhan
Membawa udara pada rasa dan arsa yang terasa sejuk dan segar
Membuktikan bahwa nergeriku adalah negeri nirwana
Namun sayang seribu sayang
Sungai jernih yang kami miliki
Kini tecemari oleh sampah dan limbah yang kami buang tanpa henti
Hutan-hutan yang rimbun nan rindang dengan bodoh kami bakari
Hingga
Sawah dan kebun yang kami miliki
Kami jual tuk dijadikan gedung menjulang tinggi dan tempat rekreasi
Hei makhluk serakah!
Kau kemanakan nirwana negeriku Ini?
Ucap kicau burung yang memecah angin di atas lembah
Namun sayang seribu sayang
Sungai itu mengamuk membawa banjir bandang
Disusul gempa yang merenggut puluhan nyawa
Tak kalah dengan ledakan gunung yang mengekspor asap hitam
Tak henti-hentinya nyawa yang menjadi imbalan
Maasyaa Allah
Kemudian saksikan pada trotoar-trotoar jalan yang licin
Di sela gedung-gedung perkasa menjulang langit
Orang-orang compang camping menyeret nasibnya meminta-minta ke kanan kiri
Sedangkan yang lain mengais-ngais tumpukan sampah
Mencari sisa-sisa rezeki yang hanya pantas dilakukan oleh tikus dan coro
Oooo
Mereka adalah saudara-saudara kami yang terpinggirkan
Yang hatinya penuh dengan tusukan-tusukan paku, jarum, duri kemari
Oooo
Sungguh penderitaan yang telah sempurna
Astagfirullah
Entah berapa lama lagi kami pentaskan kerusakan di negeri ini
Untuk sekian alasan yang tidak jelas
Kamipun berucap
Tuhan, benarkah kami khalifahamu di atas bumi?